Popularitas pegunungan Meratus sebagai surga habitat anggrek alam sudah tidak diragukan karenanya sudah sepatutnya kita warga kalsel khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya bangga sebab selain "emas hitam" Kal-sel juga kaya akan "mutiara" yang tersimpan di pedalaman hutan. Sayangnya acapkali keberadaan "ratu" para bunga ini terancam karena terusik oleh kegiatan ataupun aktifitas manusia.
D. secundum banyak di jumpai di hutan-hutan di Kab. Banjar |
Anggrek alam memiliki potensi untuk di kembangkan dan menjadi sumber pendapatan daerah, namun hanya sedikit yang peduli akan keberadaan dan kelestariannya. Diantara yang sedikit itu tentunya nama PAI pastilah berada di garis depan sebagai organisasi yang peduli dan dengan segala upaya memperjuangkan peranggrekan Indonesia. Sekali lagi Kal-Sel boleh berbangga karena memiliki tokoh-tokoh peranggrekan yang aktif baik yang tergabung di dalam DPD PAI maupun tidak, yang telah banyak memberikan sumbangsihnya sehingga dunia peranggrekan khususnya Anggrek Kalsel (Anggrek Meratus) menjadi di kenal tidak hanya di dalam negeri bahkan hingga manca negara.
Pelantikan DPC PAI Banjar adalah salah satu bukti komitmen untuk menjaga agar anggrek-anggrek alam tersebut tetap lestari. Pengukuhan yang di lakukan langsung oleh ketua DPD PAI Kalsel Hj. Aida Muslimah Rosehan NB. Sabtu 14 Juli 2012 di RTH Ratu Zalecha, Martapura bertepatan dengan Banjar Expo 2012. Kepengurusan DPC PAI Kab. Banjar priode 2012-2017 di ketuai oleh Hj. Raudatul Jannah. Dia berharap kegiatan sosialisasi anggrek sebagai sumber daya hayati yang perlu di lestarikan bisa teus dilakukan bersama-sama DPD PAI Provinsi Kalsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar