Paku tanduk rusa atau Platycerium bukanlah tumbuhan epifit yang tergolong kedalam famili anggrek (Orchidaceae) meskipun masyarakat awam banyak yang mengira tanaman yang tergolong kedalam kelompok paku-pakuan ini adalah salah satu spesies dari golongan anggrek. Di masyarakat Banjar tanaman ini kerap di sebut "tanduk binjangan" sering di temui di pepohonan besar terutama di sekitar aliran sungai di pinggiran hutan. Di perkampungan yang berada di pinggiran hutan tanaman ini sering di jumpai di pepohonan halaman rumah masyarakat setempat yang sengaja di tanam untuk tanaman hias.
Di perkotaan, di halaman-halaman rumah kolektor anggrek, nursery atau taman kota tumbuhan ini di nilai sangat serasi di padankan dengan tumbuhan anggrek yang memiliki kesamaan cara hidup yaitu sebagai epifit. Karena nilai estetika yang tinggi inilah hampir setiap nursery yang menjual anggrek juga menjual Paku tanduk rusa atau Platycerium sebagai pelengkapnya.
Paku tanduk Rusa | Platycerium |
Namun untuk menemukan keberadaan tanaman ini gampang-gampang susah, berbeda dengan tumbuhan paku-pakuan epifit lainnya semisal Drynaria yang lebih mudah di jumpai di pepohonan besar, tembok ataupun tiang-tiang lama yang sudah mulai lapuk di perkotaan, tanaman Platycerium ini sedikit lebih peka, sehingga hanay lingkungan yang benar-benar cocok dan cukup teduh dan lembab yang bisa menjadi tempat hidup idealnya. Oleh karenanya pepohonan di dalam hutan dan daerah sekitar aliran sungai adalah tempat yang paling sering ditemukannya tumbuhan ini. Ada beberapa jenis yang sudah cukup dikenal oleh pecinta tanaman hias antara lain yaitu Platycerium bifurcatum, Platycerium wandae, Platycerium coronarium dan Platycerium ridleyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar