Bagi pehobies anggrek tentunya kita akan berusaha merawat dan memperlakukan anggrek kesayangan sebaik mungkin, hal ini lah yang membuat kita sebisa mungkin hati-hati dalam merawat anggrek termasuk ketika memilih media untuk penanaman ataupun repoting. Di Indonesia media-media tanam anggrek seperti pakis, sabut kelapa, arang dan moss sudah cukup di kenal. Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga harus cermat memilih mana yang cocok untuk kondisi kita. Ada begitu banyak media tanam lain yang belum begitu populer di kalangan pehobies anggrek, salah satunya adalah Akar Kadaka. Moss Akar Kadaka memiliki sifat yang sama dengan spagnum moss (moss yang berasal dari lumut genus sphagnum) yang baik digunakan sebagai media anggrek, beberapa kelebihannya
1) dapat menyerap air dan mempertahankan air dengan baik,
2) menjaga kelembapan media dan lingkungan sekitar anggrek,
3) dapat menyerap dan menyimpan pupuk, walapun pemupukan anggrek melalui daun tidak intensif
Karena memiliki sifat yang hampir sama dengan moss spagnum, perlakuan penyiraman media anggrek akar kadaka juga kurang lebih sama dengan media spagnum. Akar Kadaka berasal dari akar tumbuhan sejenis paku sarang burung Asplenium, sebelum digunakan moss akar kadaka perlu dibersihkan dulu. Rendam dalam ember yang berisi air, sehingga kotoran yang melekat terlepas. Lalu disterilkan dengan direbus.
[caption id="attachment_471" align="aligncenter" width="225" caption="Media Anggrek akar kadaka"][/caption]
Tanaman ini biasanya juga banyak dijadikan flora hias untuk halaman atau taman, daunnya yang tampak rimbun akan memberikan suasana teduh bak di hutan tropis, di hutan biasanya paku sarang burung tumbuh berdampingan dengan anggrek spesies. Termasuk tumbuhan paku yang dapat berukuran besar, biasanya bersifat epifit tumbuh menempel di pepohonan dengan tajuk yang teduh. Di Hongkong tanaman ini masuk kedalam tanaman yang di lindungi undang-undang (mj).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar