Cycas affinity rumphi atau Cycas aff rumphii adalah tumbuhan sejenis Pakis Haji (Cycas rumphii) yang hanya ditemukan di pulau lihukan (baca : Lihukang) Sulawesi Selatan. Jika nama Cycas rumphi sudah cukup familiar bagi kita maka pakis yang satu ini mungkin belum pernah anda dengar. Tumbuhan yang satu ini diperkirakan hanya ada 100 pohon saja, tumbuhnya berkelompok dan uniknya tumbuhan ini hidup di atas batu-batu karang yang tajam. Di batu inilah tanaman ini hidup, nutrisi di perolehnya dari sisa-sisa sampah laut yang tersapu ombak serta mineral yang terkandung di dalam batu yang lepas saat di terpa ombak laut ataupun hujan. Mungkin itulah salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan tanaman ini yang rata2 hanya 1 cm/tahun.
[caption id="attachment_432" align="aligncenter" width="200" caption="Sikas naga"][/caption]
Masyarakat setempat menamai tanaman ini dengan sikas naga lantaran bagian luar batangnya menyerupai sisik naga. Di pulau Lihukan tanaman ini tumbuh tidak beraturan, tinggi tanaman 150-170 cm, sedangkan tanaman muda 30-40 cm. Tumbuh diatas batu-batu karang dengan intas cahaya matahari penuh. Daunnya tampak kaku, bagian permukaan berlapis silika sebagai salah satu hasil proses adaptasi untuk mengurangi penguapan.
Seperti Cycas pada umumnya bunga jantan dan betina terpisah atau tidak satu rumah atau dioecious ( satu tanaman hanya mempunyai bunga jantan saja, dan tanaman lain mempunyai bunga betina saja). Bunga jantan Cycas naga berbau menyengat, berwarna oranye dan berukuran cukup besar menyerupai nenas. Buahnya bulat seperti telur, bergerombol dan menjuntai dari pangkal daun. Sewaktu muda berwarna hijau dan berubah kuning ketika tua. Terdiri atas 4 bagian yaitu Daging buah (sarcotesta), Lapisan tempurung ( sclerotesta), lapisan membran (Endotesta) dan kernel.
Bagaimana tumbuhan ini bisa hidup diatas batu?, seperti yang di jabarkan sebelumnya pemenuhan nutrisi di peroleh dari sampah-sampah laut yang terbawa ombak, dan mineral di dalam batu yang terkikis oleh hujan ataupun ombak laut. Kalsium dalam bentuk Ca(HCO3)2 yang mudah larut dan menjadi CaCo3, beserta unsur lain seperti mangan, dan sulfur. Sedangkan unsur makro nitrogen terpenuhi berkat simbiosisnya dengan sianobakteri yang tinggal di bintil-bintil akar apogeotropic, yaitu akar yang mencuat keatas. (Mj)
Foto dan sumber : Trubus dengan pengeditan seperlunya.
1 komentar: