Minat terhadap anggrek yang begitu tinggi memberikan dampak negatif bagi anggrek-anggrek di habitatnya, perburuan yang sering kali tidak mengindahkan konsep kelestarian menjadi salah satu penyebab kelangkaan beberapa spesies anggrek, selain rusaknya habitat anggrek itu sendiri akibat ulah manusia ataupun bencana alam.
Salah satu tempat penangkaran anggrek-anggrek spesies Meratus
Kekhawatiran akan musnahnya beberapa spesies anggrek ini menuntur perlu diadakannya konservasi terhadap anggrek khususnya anggrek-anggrek yang keberadaannya sudah sangat memprihihatinkan. Anggrek Phalaenopsis amabilis pelaihari dan Vanda tricolor adalah dua diantara beberapa spesies anggrek yang keadaanya sangat menghawatirkan. Kedua anggrek ini sama-sama sangat sulit di jumpai dihabitat aslinya. Sehingga perlu adanya usaha konservasi untuk menjaga agar anggrek ini tetap lestari. Konservasi adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati maupun non hayati dengan pertimbangan aspek ekologi serta ekonomi. Beberapa prinsip konservasi yaitu perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan yang lestari. Salah satu upaya tersebut adalah penangkaran atau budidaya.
Masyarakat seringkali adalah pihak yang terlibat langsung terhadap penggunaan hutan, terutama masyarakat yang bermukim di sekitar hutan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal disekitar hutan yang menjadi habitat anggrek belum memahami nilai dan arti penting anggrek sehingga tidak begitu peduli terhadap keberadaannya. Dengan adanya peran aktif dari pemerintah atau dinas terkait, masyarakat-masyarakat terutama yang berada disekitar habitat anggrek dapat di bina untuk melakukan usaha konservasi dalam bentuk penangkaran yang berbasis kemasyarakatan.
Penangkaran-penangkaran anggrek berbasis masyarakat sudah pernah dilakukan, upaya ini adalah salah satu cara menyelamatkan flora dan fauna secara konvensional dengan melibatkan masyarakat langsung, umumnya yang berada disekitar habitat flora atau fauna yang di tangkarkan. Dengan pembinaan yang tepat dari pemerintah atau dinas terkait, penangkaran berbasis kemasyarakatan ini bisa menjadi salah satu usaha pelestarian yang cukup efektif. Mengingat semakin besarnya tekanan terhadap alam atau hutan yang menjadi habitat anggrek. Tentu saja upaya ini tidak boleh disalah artikan, sebab bukan berarti dengan adanya penangkaran-penangkaran anggrek lantas anggrek di habitat aslinya bisa di bawa turun gunung seenaknya. Bagaimanapun tempat ternyaman bagi anggrek adalah habitat aslinya yaitu hutan.
Melalui usaha penangkaran ini pula diharapkan perburuan anggrek di alam dapat di kurangi karena permintaan penghobi anggrek spesies dapat di suplai dari hasil tangkaran. Dengan begitu dunia peranggrek spesies-an Indonesia bisa tetap hangat tanpa merusak anggrek di habitatnya. (Mj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar