Kamis, 17 Februari 2011

Sejarah Anggrek Phalaenopsis amabilis sebagai puspa pesona

Phlaenopsis amabilis telah di tetapkan sebagai bunga nasional (puspa pesona) sesuai dengan keputusan presiden. Penetapan ini atas usul Ibu Tien Soeharto dan Boediardjo pada kongres VI PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia) Tahun 1983 di Gedung Granadi.  Keduanya berpendapat bunga nasional sebaiknya di pilih dari spesimen langka yang spesifik Indonesia, dan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) adalah yang paling sesuai dengan kriteria tersebut.


Beberapa pertimbangan yang membuat anggrek bulan terpilih sebagai puspa nasional

1. Anggrek bulan telah di jadikan lambang Organisasi Perhimpunan Anggrek Indonesia sejak di dirikan 4 Nopember 1956.

2. Anggrek bulan merupakan cikal bakal dari anggrek Phalaenopsis dan telah dikenal oleh leluhur bangsa Indonesia sejak lama.

3. Anggrek bulan merupakan jenis marga Phalaenopsis pertama yang di temukan peneliti flora di Indonesia pada tahun 1918.

4. Persebarannya merata karena dapat tumbuh dan hampir di temukan di setap kepulauan di Indonesia.

5. Indonesia merupakan wilayah penyebaran marga Phalaenopsis terkaya di dunia. Dari 70 spesis, 26 diantaranya  ada di Indonesia. Sedangkan Filipina ada di urutan kedua dengan 15 spesies

6. Di tinjau dari struktur bunga, bentuk dan warnanya anggrek bulan melambangkan makna yang terkandung dalam falsafah bangsa Indonesia, Pancasila.

7. Kelopak bunganya berjumlah lima dan kuntum bunganya saling tumpang tindih yang dapat di artikan sebagai lambang  kesatuan dan persatuan bangsa.

8. Daya tahan bunga pada pohon tahan lama dibanding bunga lainnya, kuntum bunga dapat mencapai lebih dari 60 kuntum dan setiap tangkainya memberikan kesan kelembutan.

(OrchidsIndonesia ; 1 April 2010) edited by mj

Anggrek bulanAnggrek Bulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar