Kamis, 24 Februari 2011

Paku Sarang Burung

[caption id="attachment_297" align="aligncenter" width="225" caption="Asplenium nidus"][/caption]

Paku sarang burung Di habitat aslinya


Asplenium nidus itulah nama ilmiah dari paku sarang burung yang banyak dijumpai di hutan-hutan tropis dan kerap tumbuh berdampingan dengan anggrek. Tak heran jika banyak  pehobies anggrek yang memadu padankan tanaman ini dengan anggrek. Tanaman ini banyak diminati karena dapat memberikan suasana teduh dan enak dipandang. Perbanyakannyapun mudah dan relatif cepat.  Paku sarang burung dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 2.500 dpl. Hidupnya bersifat epifit biasanya dijumpai pada inang (pohon) di daerah dengan intensitas cahaya rendah dan lembab.


Paku sarang burungdapat dikenali dari bentuk daunnya berupa daun tunggal berbentuk lanset  dengan tulang daun menyirip yang tersusun melingkar.  Panjang daun 7-150 cm dan lebar dapat mencapai 30 cm.  Ujung daun meruncing atau terkadang membulat.  Warna daun bagian bawah lebih pucat dibandingkan permukaan daun bagian atas. Di bagian bawah terdapat garis-garis coklat sepanjang  anak tulang daun yang merupakan tempat sorus ( tempat berkumpulnya kotak spora).


Menurut beberapa literatur tanaman yang juga dikenal dengan istilah kadaka ini juga memiliki khasiat penyembuhan antara lain untuk menyembuhkan demam, sakit kepala, sebagai tonic, gigitan hewan berbisa, obat bengkak dan memar, dll.


Bagi anda yang menyukai tanaman ini tidaklah sulit untuk memeliharanya. Cara yang paling mudah adalah dengan menempelkannya di pohon yang ternaung, dan kelembaban yang bagus. Atau bisa juga di tanam di pot dengan media yang mengandung unsur hara yang cukup.


 


 

2 komentar: