Kesuksesan GSO Orchid House PT Arutmin Indonesia-Batulicin dalam mengembangkan penangkaran anggrek spesies meratus rupanya menginspirasi PT. AI di daerah lain untuk melakukan hal serupa, salah satunya adalah PT. AI Asam-asam .
Penangkaran Anggrek PT AI Asam-asam |
Meski terbilang baru dibangun pertengahan 2013, saat ini sedikitnya ada sekitar 45-an spesies anggrek meratus yang telah mengisi "rumah anggrek" tersebut. Data tersebut diperoleh dari hasil identifikasi tim Indonesian Native Orchids Society(INOS) Kalimantan Selatan pada Selasa (18/3/14). Jumlah tersebut belum termasuk beberapa anggrek hibrid yang juga turut menyemarakan penangkaran yang masih berada di kawasan lingkungan Kantor PT AI Asam-asam ini.
Tim Penangkaran Anggrek PT. AI Asam-asam dan INOS Kalsel |
Di antara koleksi penangkaran tersebut terdapat beberapa spesies anggrek meratus yang kini keberadaanya mulai langka di alam antara lain Grammatophyllum speciosum (anggrek tebu), Vanda sp (anggrek vanda), Paphiopedilum supardii (anggrek kantung semar), dan Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan).
Sebagai bukti keseriusannya, selain mendatangkan tim INOS Kalsel untuk mengidentifikasi koleksi anggrek yang ada, penanggung jawab penangkaran Fajri Hairannoor beserta Muhammad Yusuf (pembina ) mengunjungi penangkaran anggrek spesies INOS Kalsel sebagai bahan evaluasi sekaligus belajar cara pemeliharaan dan perawatannya.
Koleksi yang ada di penangkaran PT AI Asam-asam ini merupakan anggrek yang ada di areal tambang yang berhasil di selamatkan. Rencananya anggrek-anggrek yang sudah sukses di tangkarkan akan di di kembalikan ke alam. Meski tidak seberapa, setidaknya upaya ini bisa menjadi contoh bagi perusahan-perusahan lain khususnya yang melakukan kegiatan alih fungsi hutan untuk melakukan upaya serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar